·
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai salah satu profesi dalam
bidang kesehatan, Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan Pelayanan
Kebidanan (Kesehatan Reproduksi) kepada perempuan remaja putri, calon
pengantin, ibu hamil, bersalin, nifas, masa interval, klimakterium, dan
menopause, bayi baru lahir, anak balita dan prasekolah. Selain itu Bidan juga
berwenang untuk memberikan Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Masyarakat.
Peran aktif Bidan dalam pelayanan
Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana sudah sangat diakui oleh semua pihak. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa 66% persalinan, 93% kunjungan ante natal (K1), 80%
dari pelayanan Keluarga Berencana dilakukan oleh Bidan. Peranan Bidan dalam
pencapaian 53% prevalensi pemakaian kontrasepsi, 58% pelayanan kontrasepsi suntik
dilakukan oleh Bidan Praktek Swasta dan 25% pemakai kontrasepsi pil, 25 % IUD
dan 25 % implant dilayani oleh Bidan Praktek Swasta (Statistik Kesehatan 2001).
Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah masyarakat semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan.
Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah masyarakat semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan.
Berdasarkan hal inilah, Bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Karena hanya melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh Bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat dapat tercapai.
B. DASAR HUKUM
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Anggaran Dasar IBI Bab II Pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga IBI Bab III Pasal 4.
3. Kepmenkes No. 900/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan.
4. SPK (Standar Pelayanan Kebidanan) IBI 2002.
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Anggaran Dasar IBI Bab II Pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga IBI Bab III Pasal 4.
3. Kepmenkes No. 900/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan.
4. SPK (Standar Pelayanan Kebidanan) IBI 2002.
1.2
Tujuan
Pembelajaran
Ø Mengatahui
dan memahami pengertian dan definisi
bidan.
Ø Mengetahui
dan memahami sejarah perkembangan
kebidanan..
Ø Mengetahui
alat-alat kesehatan dalam bidang ilmu kebidanan.
Ø Mengetahui
informasi kesehatan diri.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
2.1. Pengertian ilmu
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi ilmu menurut beberapa ahli:
M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
# THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
# THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
2.2. pengertian Kebidanan
Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan keilmiahan, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketetapan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi yang mengikutsertakan keluarga dan atau orang yang berarti lainnya. Lang,1979.
2.3. definisi Ilmu Kebidanan
Ilmu
Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa yang berbagai disiplin ilmu
atau multi disiplin yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu
kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu
kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen, untuk dapat memberikan pelayanan
kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, dan bayi baru
lahir. Pelayanan kebidanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada
ibu dan anak, melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan terhadap
individu, keluarga dan masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN
DAN PENDIDIKAN KEBIDANAN
3.1. Definisi
Bidan
Keputusan
Menteri Kesehatan 900 tahun 2002:
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti
program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
berlaku. Kesimpulan: Bidan di Indonesia adalah seorang wanita yang telah
mengikuti & menyelesaikan pendidikan bidan yg telah diakui oleh pemerintaj
&lulus dgn persyaratan yangberlaku. Jika melakukan praktek harus memiliki
klasifikasi agar mendapatkan lisesensi
3.2. Lahirnya
Sejarah Kebidanan
Ketika
seorang ibu melahirkan,ia akan mencari dan mendapatkan bantuan atau pertolongan
dari orang lain, untuk melahirkan bayinya. Pada sautu waktu yang entah kapan
pada evolusi budaya atau adat,beberapa wanita terpanggil menjadi dukun bayi.
Demikianlah proffesi kebidanan mulai ada di dunia. Sepanjang sejarah parra ahli
sejarah,kebidanan yang dahulu dikakukan oleh para dukun bayi, sungguh merupakan
suatu peran sosial.
Sejarah
perkembangan pelayanan dan pendidikan keidanan,termasuk sejarah perkembanngan
kesehatan dan kedokteran tua. Yakni sejak adanya wanita itu melahirkan.
Dan kemudian
secara adaptasi dan naluri budaya ,ada wanita lain yang berhati luhur untuk
menolong persalinan dengan kecakapan dan pegetahuan yang dimiliki.
Itulah
sebabnya maka istilah bidan yang dalam bahasa Inggris disebut midwife yang
diartikan with women termasuk perannya membantu kelahiran, dalam arti kelahiran
normal,dan bukan suatu tindakan
intervensi seperti halnya dokter ahli kebidanan yang praktik. Di Prancis bidan
disebut sebagai segefeemme atau wanita bijaksana.
Pekerjaan
kebidanan berlanjut tanpa banyak perubahan sepanjang abad,bahkan demikian juga
pada zaman abad kegelapan ( jahiliah) dan abad pertengahan. Dalam praktiknya
para bidan menggunakan obbat-obatan alamiah dari herbal dan sejak berabad-abad,
umumnya belajar menggunakan model magang artinya belajar sambil bekerja.
Sebagai orang magang ,yang didapat adalah
keterampilan dan pengetahuan terbgi dan terkumpul dalam dirinya,dan berlangsung
dari generasi ke gengerasi tanpa ada perkembangan pendidikan yang terformat
atau tersusun,seperti sistem pendidikan pada universitas. Akhirya kemudian di
negara-negara kaya mengembangkan program terformat atau tersusun seperti sistem
pendidikan di pergurruan tinggi,meskipun sebagia model magang juga masih
digunakan sebagian.
iinfo kesehatan
Pola Makan
1. jangan terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dan lemak
2. Cukupi kebutuhan makanan berserat untuk wanita membutuhkan 25 gram serat per hari sedangkan laki-laki membutuhkan 38 gram serat per hari, menurut rumus Institute of Medicine berdasarkan aturan mendapatkan 14 gram serat untuk setiap 1.000 kalori
3. hindari bahan pangan atau bahan pengawet yang yang dalam jangka panjang dapat memicu timbulnya kanker
4. cukupi kebutuhan minum air putih.
5. pilihlah makanan dengan metode memasaknya dikukus, direbus atau ditumis dengan sedikit minyak goreng
6. penuhi asupan sayur dan buah tiap hari
7. Hindari minum berlebihan saat makan karena akan mempersulit kinerja pencernaan
8. alih-alih makan dalam porsi besar lebih baik makan beberapa kali dengan porsi kecil karena akan meningkatkan metabolisme dan mengontrol kadar gula darah.
·
Olahraga
Orang yang rajin berolahraga akan mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik. Selain itu olahraga juga mempunyai banyak manfaat lainnya seperti memperlancar aliran darah ke otak, metabolisme dan regenerasi sel-sel tubuh terjadi lebih cepat sehingga membuat awet muda, olahraga rutin secara teratur dan tepat menjaga tubuh kita dari tumpukan lemak sumber penyakit, dan meningkatkan rasa percaya diri.
·
Istirahat yang berkualitas
Tidur malam 6-8 jam perhari sangat bagus untuk kesehatan. Tubuh akan bekerja menyembuhkan dirinya sendiri saat anda tertidur. Selain itu juga dapat menghilangkan stress karena orang yang kurang tidur kadar kortisol (hormon stress) akan 50% lebih banyak di aliran darah dibanding mereka yang tidur cukup. Istirahat yang berkualitas di malam hari juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit.
·
Berpikir positif dan menjauhkan diri
dari stress
Selalu berpikir positif akan membuat anda merasa bahagia dan dengan begitu kesehatan rohani anda lebih terjaga. Berpikirlah positif dan optimis serta senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang diberikan tuhan. Dan sambutlah masa depan yang lebih cerah.
0 komentar:
Posting Komentar